Jumat, 15 April 2011

Air Mataku untuk Sahabat-Sahabatku yang "Dulu"

Kerinduan ini datang menerawang ke alam sadar..
Membuncah, membawaku untuk mengingat engkau kembali
Sahabat-sahabat yang kucintai..
Aku rindukan kalian yang dulu..
Yang saling mengingatkan di saat yang lain lalai kepada-Nya..
Yang saling menjaga saat yang lain membutuhkan kasih seorang sahabat..
Yang saling melindungi saat yang lain di luar kontrol diri..
Aku rindu..
Sungguh, aku rindu..

Kini kecewaku hadir tiba-tiba
Sahabatku, kau buat hati ini menangis
Engkau berbeda..
Bukan lagi sahabatku yang dulu
Di manakah rasa malu yang engkau punyai dulu?
Di manakah?
Ini bukan dirimu, aku yakin..

Di saat ingin kumengingatkanmu, menjagamu, melindungimu
Engkau menjauh
Engkau menjauh..jauh, sampai kumerasa akan sulit mencapaimu di duniamu yang baru
Aku ini sahabatmu..ingatkah?

Inginku merengkuhmu kembali dalam hatiku..
Inginku mengajakmu baik dan indah bagi-Nya dan bagi semua orang..
Hanya mengajakmu, kawan..bukan merubahmu
Untuk merubamu, itu bukan kuasaku

Ijinkan aku membawamu kembali, sahabatku..
Ijinkan aku menjadi pengingat atas kelalaianmu pada-Nya
Ijinkan aku menjadi penjaga bagimu seperti saat engkau menjagaku
Ijinkan aku melindungimu saat engkau mulai berada di luar dirimu..
Ijinkan aku..
Ijinkan aku yang mencintaimu..
Ijinkan aku, sahabatku..

Kini hanya bisa kupersembahkan,
Air mata untuk sahabat-sahabatku yang "dulu"


Jakarta, 15 April 2011


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bersegeralah dalam melakukan amal-amal, sebelum datangnya fitnah-fitnah (ujian dan malapetaka) bagaikan potongan-potongan malam yang gelap gulita, sehingga membuat seorang yang di pagi hari beriman namun di sore harinya menjadi kafir, atau sore harinya beriman namun di pagi harinya menjadi kafir, dia menjual agamanya demi mendapatkan kesenangan duniawi semata.”
(HR. Muslim)