Sabtu, 29 Desember 2012

Kapan Dibolehkan Mengqoshor Shalat?


Para ulama sepakat, musafir baru boleh mengqoshor shalat setelah ia berpisah dari negerinya. Namun bolehkah ketika sudah berniat safar dan masih di rumah atau di negerinya, ia sudah mengqoshor shalat? Jawabannya, tidak boleh. Ia masih harus menunaikan shalat secara sempurna (tanpa mengqoshor).

Ketika ia sudah berpisah dari negerinya, baru ia mulai boleh mengqoshor shalat. Demikianlah pendapat yang lebih tepat. Dalilnya adalah hadits Anas bin Malik, ia berkata,
صَلَّيْتُ الظُّهْرَ مَعَ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - بِالْمَدِينَةِ أَرْبَعًا ، وَبِذِى الْحُلَيْفَةِ رَكْعَتَيْنِ
Aku pernah shalat Zhuhur bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di Madinah (masih belum bersafar, pen) sebanyak empat raka’at. Dan ketika di Dzulhulaifah, dikerjakan sebanyak dua raka’at.[1]

Seorang musafir boleh mengqoshor shalat selama dia berada di perjalanan. Namun jika dia sudah sampai di negeri yang dia tuju dan tinggal beberapa hari di sana, berapa lama waktu dia masih diperbolehkan mengqoshor shalat?

Berapa Jarak yang Sudah Dikatakan Bersafar?


Mayoritas ulama berpendapat bahwa jarak safar yang diperbolehkan mengqoshor shalat adalah 48 mil (85 km). Sebagian lainnya berpendapat bahwa jarak safar yang diperbolehkan untuk mengqoshor shalat adalah apabila menempuh perjalanan tiga hari tiga malam dengan menggunakan unta.

Namun pendapat yang tepat dalam masalah ini, tidak ada batasan tertentu untuk jarak safar yang diperbolehkan untuk mengqoshor shalat. Seseorang boleh mengqoshor shalat selama jarak tersebut sudah dikatakan safar, entah jarak tersebut dekat atau pun jauh (meskipun hanya 60 km). Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri tidak memberikan batasan dalam hal ini. Begitu pula secara bahasa, tidak disebutkan pula batasannya. Sehingga yang dijadikan patokan adalah ‘urf atau kebiasaan masyarakat setempat.

Jika di masyarakat menganggap bahwa perjalanan dari kota A ke kota B sudah disebut safar, maka boleh di sana seseorang mengqoshor shalat dan boleh baginya mengambil keringanan safar lainnya.

Atau yang bisa jadi patokan juga adalah jika butuh perbekalan ketika melakukan perjalanan. Inilah pendapat yang dianut oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, Ibnul Qayyim, dan ulama Zhohiriyah.[1]

[1] Lihat Shahih Fiqh Sunnah, 1/479-481.

http://rumaysho.com/belajar-islam/amalan/3176-serial-mudik-5-tujuh-permasalahan-seputar-safar.html

Rabu, 14 November 2012

Ini nih 8 Puasa Sunnah

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ. وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ
Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi” (HR. Muslim no. 1151).

Adapun puasa sunnah adalah amalan yang dapat melengkapi kekurangan amalan wajib. Selain itu pula puasa sunnah dapat meningkatkan derajat seseorang menjadi wali Allah yang terdepan (as saabiqun al muqorrobun).[1] Lewat amalan sunnah inilah seseorang akan mudah mendapatkan cinta Allah. Sebagaimana disebutkan dalam hadits qudsi,
وَمَا يَزَالُ عَبْدِى يَتَقَرَّبُ إِلَىَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ ، فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِى يَسْمَعُ بِهِ ، وَبَصَرَهُ الَّذِى يُبْصِرُ بِهِ ، وَيَدَهُ الَّتِى يَبْطُشُ بِهَا وَرِجْلَهُ الَّتِى يَمْشِى بِهَا ، وَإِنْ سَأَلَنِى لأُعْطِيَنَّهُ ، وَلَئِنِ اسْتَعَاذَنِى لأُعِيذَنَّهُ
Hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri pada-Ku dengan amalan-amalan sunnah sehingga Aku mencintainya. Jika Aku telah mencintainya, maka Aku akan memberi petunjuk pada pendengaran yang ia gunakan untuk mendengar, memberi petunjuk pada penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, memberi petunjuk pada tangannya yang ia gunakan untuk memegang, memberi petunjuk pada kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia memohon sesuatu kepada-Ku, pasti Aku mengabulkannya dan jika ia memohon perlindungan, pasti Aku akan melindunginya” (HR. Bukhari no. 2506).

Rabu, 30 Mei 2012

Makan dan Minum Sambil Berdiri? Boleh Kok ^^

Dalam masalah ini, sebagian orang bersikap terlalu keras. Demikian sikap kami pula di masa silam. Namun setelah mengkaji dan melihat serta menimbang dalil ternyata dapat disimpulkan bahwa minum dan makan sambil berdiri sah-sah saja, artinya boleh. Karena dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah minum sambil berdiri dan keadaan lain sambil duduk. Intinya, ada kelonggaran dalam hal ini. Tetapi afdholnya dan lebih selamat adalah sambil duduk.
Kami awali pembahasan ini dengan melihat beberapa dalil yang menyebutkan larangan makan dan minum sambil berdiri, setelah itu dalil yang menyebutkan bolehnya. Lalu kita akan melihat bagaimana sikap para ulama dalam memandang dalil-dalil tersebut.
Dalil Larangan
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- زَجَرَ عَنِ الشُّرْبِ قَائِمًا
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sungguh melarang dari minum sambil berdiri.” (HR. Muslim no. 2024).
Dari Anas radhiyallahu ‘anhu pula, ia berkata,
عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- أَنَّهُ نَهَى أَنْ يَشْرَبَ الرَّجُلُ قَائِمًا
Dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di mana beliau melarang seseorang minum sambil berdiri.” Qotadah berkata bahwa mereka kala itu bertanya (pada Anas), “Bagaimana dengan makan (sambil berdiri)?” Anas menjawab, “Itu lebih parah dan lebih jelek.” (HR. Muslim no. 2024). Para ulama menjelaskan, dikatakan makan dengan berdiri lebih jelek karena makan itu membutuhkan waktu yang lebih lama daripada minum.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ يَشْرَبَنَّ أَحَدٌ مِنْكُمْ قَائِمًا فَمَنْ نَسِىَ فَلْيَسْتَقِئْ
Janganlah sekali-kali salah seorang di antara kalian minum sambil berdiri. Apabila dia lupa maka hendaknya dia muntahkan.” (HR. Muslim no. 2026)
Dalil Pembolehan
Ibnu ‘Abbas radhiyallahu anhuma berkata,
سَقَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ زَمْزَمَ فَشَرِبَ قَائِمًا
Aku memberi minum kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dari air zam-zam, lalu beliau minum sambil berdiri.” (HR. Bukhari no. 1637 dan Muslim no. 2027)

Selasa, 24 April 2012

Setan Itu Tidak Pernah Istirahat Siang


“Qailulah-lah (istirahat sianglah) kalian, sesungguhnya setan-setan itu tidak pernah istirahat siang.” (HR. Abu Nu’aim dalam Ath-Thibb, dikatakan oleh Al-Imam Al-Albani rahimahullahu dalam Ash-Shahihah no. 1637: isnadnya shahih)
“Yang dimaksud dengan qailulah adalah istirahat di tengah hari, walaupun tidak disertai tidur.” (An-Nihayah fi Gharibil Hadits)
مَا كَانَ لِأَهْلِ الْمَدِيْنَةِ شَرَابٌ– حَيْثُ حُرِّمَتِ الْخَمْرُ –أَعْجَبُ إِلَيْهِمْ مِنَ التَّمْرِ وَالْبُسْرِ، فَإِنِّي


 لَأُسْقِي أَصْحَابَ رَسُوْلِ اللهِ صلى الله عليه وسلم وَهُمْ عِنْدَ أَبِي طَلْحَةَ، مَرَّ رَجُلٌ قَالَ: إِنَّ


 الْخَمْرَ قَدْ حُرِّمَتْ. فَمَا قَالُوا: مَتَى؟ أَوْ حَتَّى نَنْظُرَ. قَالُوا: يَا أَنَسُ، أَهْرِقْهَا، ثُمَّ قَالُوا عِنْدَ أُمِّ 


سُلَيْمٍ حَتَّى أَبْرَدُوا وَاغْتَسَلُوا، ثُمَّ طَيَّبَتْهُمْ أُمُّ سُلَيْمٍ ثُمَّ رَاحُوا إِلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم 


فَإِذَا الْخَبَرُ كَمَا قَالَ الرَّجُلُ. قَالَ أَنَسٌ: فَمَا طَعِمُوهَا بَعْدُ

Tidak ada minuman yang paling disukai penduduk Madinah tatkala diharamkannya khamr, selain (khamr dari) rendaman kurma. Sungguh waktu itu aku sedang menghidangkan minuman itu kepada para sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang sedang berada di rumah Abu Thalhah. Tiba-tiba lewat seseorang, dia mengatakan, “Sesungguhnya khamr telah diharamkan!” Sama sekali para sahabat tidak menanyakan, “Kapan?” atau “Kami lihat dulu.” Mereka justru langsung mengatakan, “Wahai Anas, tumpahkan khamr itu!” Lalu mereka pun beristirahat siang di rumah Ummu Sulaim sampai hari agak dingin, setelah itu mereka mandi. Kemudian Ummu Sulaim memberi mereka minyak wangi. Setelah itu mereka beranjak menuju ke hadapan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ternyata beritanya memang seperti yang dikatakan orang tadi. Maka mereka tak pernah lagi meminumnya setelah itu.”
(HR. Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad no.1241, dikatakan oleh Al-Imam Al-Albani rahimahullahu dalam Shahih Al-Adabil Mufrad no. 940: shahihul isnad)

Sabtu, 31 Maret 2012

Gak Selamanya Kopi Berefek Buruk


Wow! Ternyata Kopi Bisa Perangi Penyakit Berbahaya


Bagi sebagian orang, terlalu banyak mengonsumsi kafein bisa mengakibatkan insomnia dan rasa cemas yang berlebihan. Jangan hanya dilihat dari sisi negatifnya saja, coba pikir manfaatnya. Ternyata, penelitian menemukan manfaat terbaik dari kopi yang bisa memerangi penyakit berbahaya.

Kopi memiliki antioksidan yang baik daripada sumber lain, seperti buah dan sayuran. Dalam sebuah penelitian, manfaat kopi yang diminum dengan sedikit gula bisa memberikan efek positif lebih banyak dari efek negatifnya.

"Biji kopi menjadi salah satu tanaman yang bebas dari bahan kimia," ujar Beth Reardon, selaku Kepala Nutrisi Duke Integrative Medicine. Dilansir dari Caring, simaklah lima fungsi kopi yang berguna untuk kesehatan Anda.
1. Mengurangi Risiko Terkena Diabetes Tipe 2
Beberapa peneliti menunjukan bahwa semakin sering Anda meminum kopi tanpa gula, semakin kecil kemungkinan terkena risiko diabetes tipe 2. Hal itu diperkuat dengan sebuah survei yang dilakukan oleh UCLA School of Public Health and Medicine yang melibatkan lebih dari 700 perempuan di tahun 2011. Hasil survei mengatakan, apabila wanita menopause meminum 4 cangkir kopi sehari mampu menurunkan risiko diabetes tipe 2 hingga 50 persen.

Rabu, 14 Maret 2012

Lafadz-Lafadz yang Mudah dan Ringan di Lidah

Lafadz-Lafadz yang Ringan di Lidah



Penulis: Ummu Ziyad
Muroja’ah: Ust. Aris Munandar
Banyak kata…keluar dari lisan kita. Tapi entah berapa yang mengeluarkan sepatah dua patah yang menambah bekal pahala di akhirat nanti. Ya saudariku…hanya sepatah dua patah kata…yang terasa ringan untuk diucapkan, mudah untuk dihafalkan, dan dapat menambah keimanan kita. Bukankah iman bertambah dan berkurang? Semoga kita tidak lupa untuk mengamalkan sunnah ini dan bersemangat untuk menghafalkan dan mengamalkan do’a dan dzikir lainnya (yang membutuhkan waktu untuk menghafalkan dan mengamalkannya) yang shahih dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Bismillah
Untuk lafadz yang satu ini, mungkin kita sendiri lupa entah kapan mulai mempelajarinya. Ternyata banyak saat-saat yang kita disunnahkan untuk mengluarkan lafadz ini. Yang pertama adalah saat hendak mulai makan. Hei…mungkin langsung ada yang bertanya-tanya, bukankah saat hendak makan doa yang dibaca “Allahumma bariklana…?”
Jawabnya, “Bukan saudariku.” Bahkan do’a tersebut tidak pernah diajarkan oleh Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam karena hanya disebutkan dalam hadits yang lemah riwayat dari Ibnu Sunni. Cukup dengan ‘bismillah’. Maka setan tidak akan dapat ikut makan bersama kita.
Dari Jabir radhiallahu ‘anhu, dia berkata, “Saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
‘Apabila seseorang masuk rumahnya dia menyebut Allah Ta’ala pada waktu masuknya dan pada waktu makannya, maka setan berkata kepada teman-temannya, ‘Kalian tidak punya tempat bermalam dan tidak punya makan malam.’ Apabila ia masuk tidak menyebut nama Allah pada waktu masuknya itu, maka setan berkata, ‘Kalian mendapatkan tempat menginap’, dan apabila ia tidak menyebut nama Allah pada waktu makan, maka setan berkata, ‘Kalian mendapatkan tempat bermalam dan makan malam.’” (HR. Muslim)
Adapun jika kita terlupa membaca ‘bismillah’ di awal waktu kita makan, maka kita cukup membasa ‘bismillah awwalahu wa aakhirohu’ di saat kita ingat.
Dari ‘Aisyah radhiallahu ‘anhuma, ia berkata, “Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, ‘Apabila salah seorang kamu makan, maka sebutlah nama Allah Ta’ala (bismillah -pen). Jika ia lupa menyebut nama Allah di awal makannya, maka hendaklah ia mengucapkan,

بِسْمِ اللهِ أوَّلَهُ وَ اخِرَهُ

(Dengan menyebut nama Allah pada awalnya dan pada akhirnya)’.”
 (HR. Abu Daud dan Tirmidzi, dia berkata, “Hadits hasan shahih”)
Kita juga disunnahkan membaca bismillah ketika kendaraan yang kita kendarai mogok. (HR. Abu Daud, dinyatakan shahih oleh Syaikh al-Albani dalam Shahih Sunan Abu Daud III/941)
Subhanallah
Alhamdulillah, dzikir yang satu ini pun sudah kita hafal sejak lama. Dzikir ini dapat kita amalkan 
setelah sholat sebanyak 33 kali (HR. Bukhari dan Muslim) atau kita dzikirkan pula sebelum tidur

Senin, 12 Maret 2012

Ini Belum Boleh Sholat (Masih Haid) Atau Sudah Boleh Sholat Ya??


Pertanyaan:
Bagaimana mengetahui keadaan kita sudah suci dari . Apakah boleh menunda bersuci dari  sampai sore (magrib) tiba, padahal sudah suci saat zuhur atau asar?
Lina (lina**@***.com)
Jawaban:
Cara mengetahui masa suci haid ada dua:
Pertama, terputusnya darah dan tempat keluarnya darah telah kering. Dalam konidisi ini, andaikan wanita tersebut memasukkan kapas atau semacamnya ke tempat keluarnya haid, kemudian dikeluarkan dalam keadaan bersih dan tidak ada bekas darah, cairan kekuningan, atau pun cairan kecoklatan.

Minggu, 11 Maret 2012

Dakwah Itu ...

Dakwah, itu BERTUJUAN untuk…
Mengajak … bukan … mengejek
Mengajar … bukan … menghajar
Membina … bukan … menghina
Menasehati … bukan … menusuk hati

DAKWAH akan LANCAR dengan…
Menabur kasih … bukan … menguburnya
Menggalang kekuatan … bukan … menggulungnya
Menerangi kebenaran … bukan … memeranginya
Menjaga hak saudara … bukan … menjegalnya

Dakwah, SEHARUSNYA bisa…
Membimbing … bukan … membimbangkan
Memajukan … bukan … memojokkan
Menganjurkan … bukan … menghancurkan
Menyadarkan … bukan … menidurkan

DAKWAH akan BERKUALITAS dengan…
Tabah hadapi cobaan … bukan … tambah minta pujian
Sabar lewati rintangan … bukan… gusar hadapi tantangan
Mewujudkan amalan nyata … bukan … mengumbar kata kata
Menuntun … bukan … menonton

DakWah, TERASA INDAH bila untuk…
Meneladani … bukan … menelanjangi
Saling memberi … bukan … saling meng-iri
Menyemangati … bukan … menyengat-mati
Mencipta rasa damai … bukan … membuat massa ramai

DAKWAH, terasa MANIS dengan…
Menebar senyum manis … bukan … mengumbar wajah sinis
Berakhlak halus … bukan … berakal bulus
Berniat tulus … bukan … berminat fulus

DAKWAH, itu UPAYA untuk…
Mempertahankan akidah … bukan … mempertuhankan kabilah
Menghidupkan sunnah ... bukan ... membudayakan bid'ah
Menjadikan orang patuh … bukan … membuatnya jatuh
Membuat umat sembuh … bukan … menjadikannya kumat & kambuh





source: postingan di grup FORUM KOMUNIKASI AHLUSSUNNAH TEGAL

Senin, 05 Maret 2012

Jangan Mencurahkan Harapan, Doa dan Sebagainya di FACEBOOK!!


ARTI WALL (DINDING) PADA FACEBOOK <> {Antara Facebook dan Yahudi}


1. Tembok Ratapan

Ibu Kota Israel yang luasnya sekitar 700 kilometer ini adalah kota yang berdiri di sekitar pegunungan yang indah. Penuh dengan situs-situs suci bagi umat berbagai agama, sehingga menjadi magnet bagi wisatawan dari berbagai penjuru dunia. Tembok Barat alias Tembok Ratapan, misalnya. Dinding bait suci di Jerusalem yang dibangun oleh Raja Salomon atau Sulaiman dan Bait Suci itu hancur ketika Israel diserbu tentara Romawi pada 70 Masehi. Bangsa Yahudi percaya tembok ini tidak ikut hancur karena di tempat ini berdiam Shekhinah. Dengan demikian, berdoa di tembok ini sama artinya berdoa kepada Tuhan. Biasanya, peziarah dari berbagai penjuru dunia juga menyelipkan kertas doa di sela-sela batu tembok ratapan.

Tembok ini dulunya dikenal hanya sebagai Tembok Barat, tetapi kini disebut "Tembok Ratapan" karena di situ orang Yahudi berdoa dan meratapi dosa-dosa mereka dengan penuh penyesalan. Selain mengucapkan doa-doa mereka, orang Yahudi juga meletakkan doa mereka yang ditulis pada sepotong kertas yang disisipkan pada celah-celah dinding itu.
Panjang tembok ini sebenarnya sekitar 485 meter. Namun kini yang tersisa hanya 60 meter. 

Tembok tersebut berbatasan langsung dengan Masjid Al-Aqsa dan Masjid Omar. Bagi kaum muslim, dinding ini merupakan dasar dari Masjid Suci Al-Aqsa. Tembok ini dibagi dua dengan sebuah pagar pemisah atau mechitza untuk memisahkan laki-laki dan perempuan karena Yahudi ortodoks saat berdoa tidak boleh bersama-sama dengan perempuan.
Pada 1948 hingga 1967, Yahudi tidak diperkenankan untuk mendatangi tembok ini lantaran berada di bawah pengawasan pemerintahan Yordania.

Sabtu, 03 Maret 2012

Penyebab Do'a Tidak Terkabul

Doamu Tak Kunjung Terkabul? Mungkin Ini Penyebabnya

Saudaraku, semoga Allah menyayangi diriku dan juga dirimu…. Melakukan kesalahan dalam berdoa bisa menjadi salah satu penyebab sehingga doa tak kunjung terkabul. Mengenali berbagai kesalahan dalam berdoa merupakan salah satu bentuk ikhtiar agar Allah berkenan mengabulkan doa kita.
Saudaraku, semoga Allah memberi ilmu yang bermanfaat kepada diriku dan juga dirimu…. Tahukah engkau apa saja kesalahan-kesalahan yang sering terjadi dalam berdoa?

Selasa, 07 Februari 2012

Calon Emak Juga Kudu Tau: Permasalahan Per-ASI-an

Problem ASI tidak keluar




Bagi  masyarakat kita menyusui adalah hal yang alami. Memang sudah seharusnya dan sewajarnya seorang ibu menyusui bayinya. Tetapi ternyata masih banyak ibu yang menemui hambatan-hambatan sosial untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayinya.  Karena yang dianggap ’wajar’ di masyarakat kita adalah ’mencampur’ ASI dan susu formula.  Maksudnya ASI iya, susu formula juga iya. Dan hal ini dapat mengganggu kepercayaan diri sang ibu untuk meberikan ASI ekslusif pada bayi mereka, apalagi yang baru pengalaman pertama menjadi ibu, biasanya sangat sensitif bila menyangkut buah hatinya.  Ini membuat ibu sangat rentan terhadap berbagai provokasi maupun persuasi.  Berbagai komentar yang kurang/tidak ’ramah’ ASI eksklusif yang dilontarkan oleh berbagai pihak (entah itu keluarga, teman sekantor, ataupun tetangga),  bisa membuat ibu menjadi kurang atau bahkan tidak pede, yang akhirnya malah jadi demotivated untuk memberikan ASI eksklusif.  Padahal percaya diri adalah satu-satunya kiat yang paling jitu untuk dapat menyusui dengan sukses.
Berikut ini beberapa pikiran ataupun perasaan negatif yang dapat menggoyahkan rasa percaya diri ibu:

Senin, 30 Januari 2012

Surat Untuk Calon Ibu Mertua

Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh..

Sebelum saya terus menggores kata dalam tulisan ini..

ijinkan lah saya memperkenalkan diri terlebih dahulu

duhai calon ibu mertuaku,…..


Perkenalkanlah saya adalah wanita biasa dengan kepribadian yang teramat biasa dan dari kalangan keluarga yang biasa saja…

Saya bukanlah Khadijah ra, Seorang wanita yang luar biasa dalam Sejarah wanita islam…dan teramat Mulia

Saya bukanlah Aisyah ra, Seorang yang utama dalam ketakwaannya…..

Bukan pula Fatimah Az Zahra yang sangat utama dalam Ketabahannya……..

Tidak pula seperti Zulaikha yang teramat sangat cantiknya……….

Apalagi al Khansa yang sangat pandai mendidik mujahid – mujahid kecilnya…….

Tapi,..Seperti yang saya katakan,….saya hanya wanita biasa,…

Dengan ketakwaan yang biasa….

Ketabahan yang tak seberapa,…..

Dan kecantikkan saya pun tak pantas di perhitungkan….

Namun ibu,….

Rabu, 04 Januari 2012

Mencela Wanita Muslimah yang Berjilbab Lebar

Mencela Wanita Muslimah Karena Berjilbab Lebar

Pertanyaan kedua dari fatwa no. 4127 :

Apakah hukumnya bagi orang yang mengejek terhadap seseorang yang mengenakan hijab syar’ie, dan orang itu mengejek wanita tersebut dengan mengumpamakan seperti Hantu atau seperti kemah yang berjalan dan ungkapan yang selain itu dari kata-kata ejekan (seperti ninja, menutupi mukanya yang jelek, aneh dll, pen) ?

Barang siapa yang mengejek  seorang muslimah atau seorang muslim disebabkan dia berpegang teguh terhadap syariat islam, maka orang yang mengejek itu adalah (diancam,pen) kafir.

Sama saja apakah orang itu mengejek (membuat orang lain tertawa,pen) dari pakaian seorang wanita muslimah (yang mengenakan jilbab syar’ie yang benar,pen) atau dari aturan syariat islam yang lainnya.

Karena ‘Abdullah bin ‘Umar radiyallahu ‘anhuma telah meriwayatkan :